Dari Nagoya, perjalanan berlanjut ke Matsusaka untuk berjumpa dan makan malam dengan para mantan Manager di perusahaan dulu. Saya sangat bahagia bisa berjumpa dengan mereka dan bernostalgia ke masa kerja dulu. Di Matsusaka kami menginap di Hotel Ace Inn Matsusaka. Resepsionisnya ramah dan fasilitasnya lumayan lengkap meski kamarnya kecil sekali (buat naruh koper aja susah hahaha). Ada coin laundry juga yang sukses membuat saya begadang hingga jam 2 pagi 😅😅.
|
Makan malam bersama para Manager di restoran Yajirobe Matsusaka |
Pukul 10 pagi kami sudah check out dan dijemput oleh Kanetani san untuk jalan-jalan di Matsusaka Castle Ruins. Walau mata masih ngantuk tapi saya tetap semangat jalan-jalan hari ini karena bersama Kanetani san. Beliau adalah motivasi terbesar saya mengunjungi Jepang. Panjang lebar jika saya harus menceritakan tentang beliau di blog ini, jadi intinya "He means everything to me" lah pokoknya hahaha.
Oke lanjut, setelah menunggu beberapa menit di lobby Hotel, saya pun berjalan keluar dan berselfie ria di depan Hotel. Beberapa orang kakek yang lalu lalang di depan Hotel memandang saya dengan tatapan aneh hahahha... maklumlah kek beginilah tingkah orang Indonesia kalo sudah masuk urusan selfie hahhaa... Tak lama kemudian Kanetani san pun datang dan ikut senyam senyum melihat saya hehehe. Setelah meletakan bagasi di mobil, kami pun meluncur ke Matsusaka Castle Ruins. Kata Kanetani san kastil ini sudah tinggal reruntuhannya saja akibat kebakaran. Tapi masih ada rumah Samurai dan asrama prajurit samurainya. Ternyata samurai punya prajurit juga hehehe.
|
Matsusaka Castle Ruins |
|
Inilah rumah Samurainya |
Begitu memasuki gerbang kastil mata saya terkagum-kagum dengan deretan pohon sakura yang menawan. waaah saya memang beruntung masih bertemu sakura sebanyak ini padahal sudah tanggal 13 April. Saat angin bertiup kencang, kelopak bunga sakura berguguran dan itu sangat indah. Saya pun kalap dan mulai jepret sana jepret sini. Kanetani san mengajak Alban naik ke atas kastil sedangkan saya dan si kakak sibuk berselfie ria di halaman kastil.
|
Pada sibuk sendiri hehee |
|
Cantik kan sakuranya? |
Setelah puas foto-foto di halaman kastil, kami pun turun mengunjungi rumah seorang Samurai di bagian samping dan asrama para prajurit samurai tersebut yang sebagian masih di tempati oleh anak cucu mereka. Kami sempat mengunjungi salah satu rumah di asrama tersebut dan mereka menyambut kami dengan ramah. Rumahnya masih bergaya tradisional Jepang bahkan sampai peralatan dapurnya. Sayangnya saya tidak sempat memotret suasana di dalam rumah.
Selesai berkeliling, saya meminta ijin kepada Kanetani san untuk mampir ke rumah beliau dan beliau pun dengan senang hati mengajak kami ke rumahnya. Letaknya tidak begitu jauh dari kastil dan kami melewati lahan pertanian yang begitu luas. Saya sangat kagum melihatnya. Tidak ada siapa-siapa di rumah karena ibu sedang check up di Osaka. Jadi kami hanya beristirahat dan mengobrol sejenak.
Sebelum berangkat ke Nara, kami mampir makan siang di KFC sekalian nyobain KFC ala Jepang dan ternyata sama saja rasanya hahhaha. Karena sudah siang, kami pun bergegas ke Nara. Dengan mobil Kanetani san, kami melewati jalan tol menuju Nara. Mobil Kanetani san tidak berhenti dan terdengar bunyi beep saat melewati gerbang tol, canggih bener memang Jepang sudah pakai sensor semua, keren.Sepanjang perjalanan si kakak yang di kursi depan sudah pulas, sedangkan saya berusaha untuk tidak tidur dan sesekali mengobrol dengan Kanetani san.
Setelah hampir 2 jam perjalanan dari Matsusaka, kami pun tiba di Nara. Tidak sulit mencari Oak Hostel Nara karena letaknya yang tak jauh dari Stasiun Kintetsu Nara. Setelah check in, kami pun berjalan kaki ke Stasiun Kintetsu untuk mengecek jadwal keberangkatan esok hari ke osaka. Kanetani san mengajari saya membaca rute dan jadwal kereta bahkan mengajari saya cara membeli tiket ke Osaka untuk rute transit. Di depan stasiun, ada acara promosi yang menampilkan maskot kota Nara yaitu boneka Rusa sehingga si Alban girang banget di ajak foto sama boneka rusa. Kami juga dikasih tisu wajah dan tisu basah sebagai promosi hehehe alhamdulillah😊.
|
Si Alban girang lihat maskotnya |
Setelah itu kami berjalan kaki ke Nara park dan Kofuku-ji yang ternyata sangat dekat dengan Stasiun Kintetsu. Maklumlah, karena sebelumnya tidak berencana ke Nara, saya jadi tidak tahu destinasi wisata di Nara secara lengkap.
|
Akrabnyaaa... |
Di Nara Park banyak rusa-rusa jinak, saya tadinya agak takut mendekat tapi lama-lama asik juga main sama mereka. Kata Kanetani san tanduk rusanya baru dipotong tahun ini karena pada tahun kemarin masih banyak rusa yang bertanduk. Karena takut membahayakan wisatawan yang semakin banyak berdatangan, akhirnya tanduk-tanduk mereka dipotong. Kanetani san membeli beberapa bungkus makanan rusa yang di jual di sepanjang jalan menuju taman. Pohon sakura disini tidak terlalu banyak, ada yang sudah mulai rontok dan keluar daun mudanya.
|
Taman sakura dekat Kofuku-ji |
|
Nara Park |
|
si Alban girang ketemu rusa |
|
Makan yang banyak ya, rusa... |
Setelah puas bermain dengan rusa, kami pun berjalan menuju Kofuku-ji Temple disebelah Nara Park. Area kuil ini dipenuhi rombongan anak SMP yang sedang tour. Saya tertarik untuk memotret Five Storied Pagoda di Kofuku-ji Temple ini, cantik sekali. Si Alban sibuk sama kakeknya sedangkan kakak Shinji sibuk berfoto sama bule yang pakai pakaian tradisional Jepang dan segerombolan anak SMP yang super heboh hahhaha. Saya pikir anak-anak sekolah di Jepang itu kalem-kalem ternyata sama saja dengan kita, pecicilan juga hahha. Mereka main kejar-kejaran di halaman kuil sambil tertawa cekikikan.
|
Kofuku-ji Five Storied Pagoda |
|
Kakak Shnji ketemu bule pakai kimono hehehe |
|
Beginilah kalau ABG ketemu genknya hahaaha |
Tak jauh dari area kuil, terdapat
Sarusawa-ike (
Sarusawa Pond)
sebuah kolam yang cantik. Kami duduk santai sejenak menikmati tenangnya air kolam. Karena hari mulai senja, kami pun kembali ke arah Stasiun Kintetsu menyusuri Sanjo-dori. Ada banyak toko oleh-oleh dan tempat makan di sepanjang Sanjo-dori. Saya sempat mampir membeli patung rusa kecil (saya lupa harganya heheh). Kami lalu berbelok ke
Higashimuki Shopping Street yang dipenuhi
drugstore,
supermarket dan restoran. Bingung juga memilih tempat makan karena banyak yang mengantri. Akhirnya ketemu juga tempat makan yang sesuai selera bersama.
|
Sarusawa-Ike |
|
Toko oleh-oleh di sepanjang Sanjo-dori |
|
Higashimuki Shopping |
Setelah mengantar kami kembali ke hostel, Kanetani san pun kembali ke Matsusaka. Kami pun memutuskan untuk kembali ke Higashimuki setelah mandi dan beristirahat sejenak di Hostel. Saat kami kembali ternyata banyak toko yang sudah mulai tutup. Saya keluar masuk drugstore untuk mencari popok Alban. Tapi dari semua drugstore hanya satu toko yang menjual popok berbagai merek. Dan kebetulan ada merek popok yang di pakai si Alban namun hanya tersedia dalam kemasan besar. Tidak ada kemasan ekonomis yang isi 8pcs atau 20pcs. Akhirnya dengan perasaan cemas saya masuk ke Lawson, tidak ada juga ternyata. Makin depresi saya karena tidak memperhatikan hal sepele seperti ini. Akhirnya ketemu di Seven Eleven dekat gang menuju hostel, lega rasanya. Ketemu yang kemasan ekonomis dan saya pun membeli secukupnya lalu kembali ke hostel.
Oak Hostel Nara sangat nyaman kamarnya luas dan fasilitasnya lengkap. Bersih sekali, namun saya tidak begitu suka bau toiletnya. Tapi tak masalah karena yang penting kami bisa beristirahat dengan tenang. Keesokan harinya kami sempatkan sarapan di hostel sebelum check out. Kami hanya membayar untuk rotinya saja, sedangkan kopi atau tehnya tersedia gratis. Air minum dingin dan panas juga tersedia dengan gratis. Setelah Sarapan, kami pun bersiap menuju osaka.
No comments:
Post a Comment