Translate

Saturday, April 22, 2017

Persiapan Liburan Hanami ke Jepang

Bagai mimpi, akhirnya bisa mewujudkan impian menuju negeri sakura. Dan memenuhi janji pada teman-teman di Jepang. Paspor, visa dan tiket sudah di tangan, saatnya lengkapi itinerary dan buat persiapan. Jadwal keberangkatan adalah tanggal 7-18 April 2017. Dan karena tiket promo dari JAL dapatnya hanya via Tokyo roundtrip, jadi rute saya di mulai dari Tokyo dan berakhir di Chiba. Koq di chiba? Yaiyalah... kan salah satu teman saya ada di sana heheehee...
Indahnya sakura di Matsusaka-Jo
Rencana itinerary hari pertama istirahat di hotel saja. Hari kedua saya mulai dari Asakusa, Ueno koen, Tokyo sky tree, Harajuku dan Shibuya. Hari ketiga Otemachi, Korakuen, Tokyo tower dan Odaiba. Hari keempat Fuji yama dan shinjuku. Hari kelima Toyohashi dan Okazaki. Hari keenam Nagoya dan Matsusaka. Hari ketujuh Nara. Hari kedelapan Utsubo koen. Hari kesembilan Osaka-Jo, Zoheikyou, dan Umeda Sky Building. Hari kesepuluh Sumiyoshi Taisha, Osaka Kaiyukan, Shinsaibashi dan Dotonburi. Hari kesebelas Chiba dan hari keduabelas pulang ke Indonesia. Tapi tidak semua rencana dapat terlaksana karena hari hujan dan masalah pencernaan anak saya, nanti saya jelaskan secara detail disetiap artikel.

Sekarang adalah persiapan lain yaitu pakaian. Cuaca di Tokyo masih cukup dingin bagi orang Indonesia yang biasa berada dibawah teriknya matahari. Jadi sehari sebelum berangkat ke Jepang saya dan ponakan sudah berangkat ke Jakarta dengan  penerbangan Pagi agar bisa shopping sejenak di Mangga Dua dan Arta Gading. 

Saya punya beberapa sweater dan jaket hingga hanya perlu cari jacket atau coat satu lagi saja, dan saya jumpai di Matahari Arta Gading Mall. Sisanya beli sweater dan celana anak saya di Mangga dua. Bawa juga syal dan sarung tangan karena cuaca di Tokyo pada awal April masih cukup dingin. Saya lupa bawa kedua benda ini dan akhirnya saya harus kedinginan di Kawaguchiko. Oh iya bagi yang bawa balita jangan lupa bawa susu formula yang cukup selama di jepang, karena saya tidak menjumpai susu formula di Jepang (mungkin memang tidak ada). Diapers secukupnya saja karena diapers ada di jual di seven eleven dan drug store (walau tidak semua sevel dan drugstore menyediakan). Kalau di sevel tersedia diapers isi 5 sedangkan di drugstore atau supermarket yang saya jumpai hanya tersedia kemasan besar isi 28 - 40 an saja. Bawa juga obat pencernaan dan obat yang diperlukan. Saya bawa antangin dan multivitamin. 

Persiapan berikutnya adalah uang tunai. Uang tunai di Jepang tersedia dalam bentuk uang logam dan uang kertas. Uang logam tersedia dalam pecahan 1 yen, 5 yen, 10 yen, 50 yen, 100 yen dan 500 yen. Sedangkan uang kertas tersedia dalam pecahan 1000 yen, 2000 yen, 5000 yen, dan 10000 yen. Saya diberi uang logam pecahan 1 - 500 yen dan uang kertas 1000 oleh suami jadi sedikit terbantu selama di Jepang. Selebihnya saya menukarkan uang Rupiah saya ke pecahan 10000 yen di Sahabat Valas di ITC Mangga Dua, Jakarta. 

Saya bawa uang secukupnya untuk bayar hotel dan kebutuhan selama beberapa hari di Tokyo, sisanya saya ambil di ATM seven Bank yang terdapat di hampir semua Seven Eleven menggunakan kartu BNI Debit saya berlogo Mastercard. Jangan Khawatir karena ATM Seven Bank dapat menerima kartu berlogo Visa, Plus, Mastercard, Maestro, Cirrus, Union Pay, American Express, JCB, Discover, dan Diners Club International. Salutnya lagi tersedia bahasa Indonesia hahah.. keren. Cara menggunakan ATM Seven Bank bisa dilihat di link berikut: http://www.sevenbank.co.jp/intlcard/service2.html. Selain Seven Bank, anda juga bisa menggunakan ATM Japan Post Bank. Bawa juga kartu kredit jika punya.

Persiapan yang tidak kalah penting bagi penggemar makanan pedas adalah saus sambal. Kenapa? karena di Jepang tidak ada saus sambal, kalau ada pun rasanya tidak pedas dan lebih cenderung  manis. Hanya ada saus tomat dan bubuk cabe kering. INGAT! JANGAN BAWA SAUS SAMBAL KE KABIN PESAWAT! Kenapa??? ya karena nanti akan ditahan petugas. Ponakan saya kemarin sampai manyun selama di pesawat karena botol sambal dan gel vitamin rambutnya ditahan petugas hahahha... Bawa juga abon kalau ingin hemat atau khawatir dengan makanan halal di Jepang. Di kombini (convenience store) seperti Seven Eleven, Family Mart dan Lawson ada onigiri alias nasi kepal. Isinya bisa macam-macam, ada ikan tuna, ayam, jamur dll. Ada juga yang hanya nasi saja. Biasanya saya akan bertanya kepada penjaga toko untuk memastikan isi onigiri tidak mengandung babi. Dengan bahasa Jepang seadanya saya bilang: "kore wa buta haitemasuka? yang artinya kira-kira "dalam makanan ini ada daging babi?". Kalau dia jawab "haitenai" artinya aman bisa dimakan...
Onigiri yang saya beli seharga 99 yen sudah termasuk pajak di supermarket.
Bawalah payung jika tidak keberatan karena di musim semi masih sering hujan. Saya kemarin harus beli payung di Ameyayokocho Ueno seharga 350 yen karena kehujanan. Harga payung bervariasi tergantung jenis dan modelnya, ada yang 350 yen, 500 yen bahkan 1000 yen. Belilah payung yang agak kuat menahan angin karena angin di jepang kadang sangat kencang. 

Sekian tips berlibur ke Jepang dari saya semoga bermanfaat...Jika ada yang ingin ditanyakan, silakan tinggalkan komentar. :)

No comments:

Post a Comment